Jahe sangat populer sebagai rempah-rempah dalam dunia kuliner dan sebagai obat herbal. Hal ini digunakan di seluruh dunia untuk membantu mengobati pencernaan yang terganggu seperti gas dan kembung, mual, diare, dan sindrom iritasi usus besar sehingga sering dikenal sebagai jahe si pelancar pencernaan. Sebuah obat terkenal untuk mual selama kehamilan dan mabuk, jahe juga memiliki efek anti-inflamasi yang membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk mengobati arthritis.
Banyak pilihan untuk mengkonsumsi jahe si pelancar pencernaan salah satunya dengan cara dikonsumsi sebagai teh. Disiapkan dengan mendidihkan potongan jahe dalam panci tertutup. Atau dapat menambahkan jahe pada makanan yang memproduksi gas seperti kacang-kacangan dan lentil dengan tujuan untuk mencegah gas. Pada saat-saat ketika mual yang membuat sulit makan dan minum, jahe yang dikristalisasi dapat digunakan untuk mengatasinya.
Terlepas dari rasanya yang khas, banyak orang menemukan rasa hangat dan pedas jahe menyenangkan dan tidak masalah memasukan dalam menu diet mereka. Menurut Medline Plus, orang dewasa di atas usia 18 tahun dalam mengkonsumsinya tidak lebih dari 4 gram per hari (belum ada penelitian tentang efeknya pada anak-anak). Dengan pemikiran ini, berikut adalah beberapa saran bagaimana menggunakan jahe:
- Minuman jahe. Dapat dipersiapkan dengan mudah baik hangat atau dingin. Teh jahe sederhana dapat dibuat dengan mencampurkan 1 gelas air panas dengana 1 sendok teh parutan jahe segar dan didiamkan selama 10 menit.
- Jahe bubuk. Dapat dikonsumsi 1 gram sebelum atau sesudah makan. Atau dapat menaburkannya pada makanan sebagai bumbu.
- Garnish jahe segar. Gunakan irisan jahe segar untuk menghiasi makanan untuk mempertahankan lebih banyak bahan aktif dibanding dalam bentuk d- Jahe suplemen. Suplemen jahe biasanya terdapat dalam bentuk tablet. Untuk mengkonsumsi harus sesuai petunjuk yang terdapat dalam kemasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar